Minggu, 26 Februari 2012

KANKER PAYUDARA



Kanker payudara menduduki tempat nomor dua dari insidens semua tipe kanker di Indonesia, baik menurut penyelidikan Bagian Patologi Universitas Indonesia (Prof. Soetomo Tjokronegoro), maupun registrasi yang terbaru dari “Proyek Penelitian Registrasi Kanker di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo” dan ditemukan 2.606 kasus kanker-kanker serviks uteri (633 kasus) yang terbanyak, kanker payudara (385 kasus) yang nomor 2 terbanyak dll. Umur penderita kanker payudara yang termuda adalah 20 – 24 tahun, yang tertua 80 – 89 tahun, dan terbanyak berumur 40 – 49 tahun, yakni 130 kasus. Akhir-akhir ini orang melihat secara epidemiologik tendensi penyakit ini familial, artinya seorang wanita dengan ibu penderita kanker payudara mempunyai kemungkinan lebih banyak mendapat kanker payudara dari pada wanita-wanita dari ibu yang tidak menderita penyakit tersebut. Juga wanita yang infertil lebih tinggi kemungkinan mendapat kanker payudara dari pada wanita yang fertil.
Selain kanker payudara, ada juga beberapa jenis tumor yang berhubungan dengan sistem reproduksi, antara lain :
-          Tumor jinak dan tumor ganas pada valua, paling sering ditemukan adalah metastasis koriokarsinoma yang meberi gambaran khas berwarna biru kehitaman.
-          Tumor pada vagina, biasanya terdapat dibagian tengah proksimal vagina, dari dinding samping atau belakang vagina.
-          Tumor pada Tuba Fallopi, tumor ganas primer di tuba sangat jarang, selain sering yang sekunder berasal dari tumor ganas ovarium, uterus, kolorektal, lambung dan payudara.
-          Tumor pada uterus, dianggap primer jika berasal dari endometrium atau miometrium.
-          Tumor pada ovarium, letak tumor yang tersembunyi dalam rongga perut dan sangat berbahaya dapat menjadi besar tanpa disadari oleh penderita.

 Tujuan
Diharapkan dengan mengetahui adanya kelainan-kelainan pada diri maka diharapkan segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk menghindari sedini mungkin terjadinya kanker dan tumor yang ganas pada diri wanita.



A.    Kanker Payudara
1.      Pengertian
Kanker payudara adalah suatu penyakit yang pada umumnya diderita kaum wanita dimana terjadi perkembang - /pembesaran jaring -  secara abnormal yang menyebabkan terjadi benjolan dan dapat menyebabkab nyeri pada payudara. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya paling kecil dari 1 diantara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemo terapi mapun radiasi.
2.      Gejala klinis
-          Kanker payudara dapat berupa benjolan pada payudara umumnya berupa benjolan yang nyeri pada payudara. Benjolan ini mula-mula kecil, makin lama makin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.
-          Aksema puting susu kulit tertarik ke dalam yang berwarna merah muda/ kecoklatan sampai menjadi odema hingga terlihat menjadi kulit jeruk.
-          Pendarahan pada puting susu
-          Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak , bengkak pada lengan
-          Odema luas pada payudara
3.      Penyebab
Tidak diketahui, tetap ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan seorang wanita lebih mungkin menderita kanker payudara.
Ø  Faktor resiko
Beberapa faktor resiko yang berpengaruh adalah :
-          Usia, resiko terbesar ditemukan pada wanita di atas 75 tahun.
-          Pernah menderita kanker payudara
Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadi kanker payudara yang sehat meningkat 0,5 – 1 %/tahun

-          Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara (faktor genetik)
-          Pernah menderita penyakit payudara non kanker
-          Menarhe sebelum usia 12 tahun, monopouse ssetelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
-          Pemakaian pil KB
-          Obesitas pasca monopouse
-          Pemakaian alkohol
-          Bahan kimia
Ø  Gejala, tanda
Awalnya berupa sebuah benjolan yang biasa dirasa berbeda dari jaringan payudara disekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.
4.      Perkembangan kanker
Ø  Stadium I
Besarnya tumor tidak melebihi dari 2 – 2,25 cm tidak terdapat penyebaran pada kelenjar getah bening ketiak. Kemungkinan penyebaran secara sempurnah adalah 70% untuk memeriksa ada atau tidak menyebar kebagian tubuh yang lain, harus diperiksa di laboratorium.
Ø  Stadium II
Tumor sudah cukup besar, sel kanker sudah menyebar pada kelenjar getah bening di ketiak. Kemungkinan untuk sembuh hanya 30 – 40 % tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Pada stadium I dan II biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal.
Ø  Stadium III
Tumor sudah cukup besar, sel kanker sudah menyebar keseluruh tubuh dan kemungkinan sembuh tinggal sedikit. Pengobatan hanya dilakukan penyinaran dan chemotherapie (pemberian obat yang dapat membunuh sel kanker) dan kadang-kdang juga dilakukan operasi untuk mengangkat bagian payudara yang sudah parah.
5.      Pencegahan
Perlu untuk diketahui bahwa 9 dari 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi.
v  Sadari
-          Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Perhatikan apakah tidak terdapat keriput, lekukan atau puting susu tertarik ke dalam. Jika terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
-          Letakkan kedua tangan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara
-          Bengkokkan badan hingga payudara tergantung ke bawah dan periksa lagi
-          Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara, kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
-          Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya
-          Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.

6.      Pengobatan
Bila ditemukan adanya benjolan, biasanya dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan mammografie (pemeriksaan payudara dengan alat rontgen dan merupakan suatu cara pemeriksaan sederhana, tidak sakit, dan hanya memakan waktu 5 – 10 menit). Pemeriksaan mammografi dilakukan seminggu setelah menstruasi dan pemeriksaan USG.
B.     Tumor Jinak dan Tumor Ganas pada Vulva, Vagina, Tuba, Uterus dan Ovarium
1.      Tumor jinak dan ganas pada vulva
a.       Tumor jinak
·      -    Tumor kistik vulva
Kistik terjadi akibat perlukaan, terutama pada persalinan karena episiotomi atau robekan, dimana suatu segmen epitel terpendam dan kemudian menjadi kista berwarna kekuning-kuningan atau abu-abu, biasnya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan berisi cairan kental. Umumnya tidak menimbulkan keluhan.
-      Kista sisa jaringan embrio
-      Kista garther : pada dinding lateral – anterolaterral vagina sampai pada vulva dekat erethra dan klitoris. Biasnya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukuran kepala janin, dengan konsistensi yang lunak.
-      Kista / hidrokele saluran nuck : terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labium mayor, kadang-kadang terdiri dari beberapa kista. Berisi cairan jernih dengan dinding selaput peritonium
-      Kista kelenjar
Kista bartholoni : terjadi akibat radang.
-      Kista sebasea : berasal dari kelenjar sebasea kulit ynag terdapat pada labium mayor, labium minor dan mons vanoris, terjadi karena penyumbatan saluran kelenjar sehingga terjadilah penimbunan sabun.
-      Hidrodenoma : berasal dari kelenjar keringat
-      Penyakit fox forduce : akibat sumbatan saluran kelenjar keringat membentuk banyak kristal kecil dengan diameter 1 – 3 mm, multiple, terasa gatal, dapat mengalami kekambuhan.
-      Kista parauretbra (skene) : terjadi karena saluran kelenjar ini tertutup oleh infeksi.
-      Kista endometriosis : jarang sekali dapat tumbuh pada vulva atau vagina.
·      Tumor solid vulva
-      Tumor epitel : kondilima ekuminatum, karunkula uretra, nevus pigmentosus
-      Tumor jaringan mesoderm : fibroma, lipoma, kiomioma, neurofibroma, hemangioma, limfangioma, miksoma.
b.      Tumur ganas sekunder pada vulva
Berasal dari jaringan dekat vulva seperti serviks uteri, vagina uterus yang merembet langsung atau secara limfogen atau embolisasi melalui pembuluh darah balik.

2.      Tumor jinak dan ganas pada vagina
a.       Tumor jinak
·         Tumor kistik vagina
-          Kista inklusi
-          Kista sisa jaringan embrio, kista qartner, kista saliran muller
·         Tumor solid vagina
-          Tumor epitel : kondiloma akuminata, granuloma
-          Tumor jaringan mesoderm, fibroma, hemangioma, miksoma
-          Adenosis vagina
b.      Tumor ganas primer di vagina sangat jarang. Bila serviks uteri ikut terlibat dalam proses, maka tumor itu dianggap sebagai tumor ganas serviks uteri. Tumor biasanya terdapat dibagian tengah proksimal vagina, dari dinding samping atau belakang vagina.


3.      Tumor jinak dan ganas pada tuba
a.       Tumor jinak
Dapat berupa neoplasma maupun non neoplasma, tumor neoplasmatik jinak dekat tuba, kista parovarium terletak diantara tuba bagian distal dan ovarium dengan diameter biasnya tidak mencapai 4 cm. sedangkan tumor non neoplasmatikdisebabkan oleh radang.
b.      Tumor ganas
Deteksi dini tumor ganas tuba fallopi sukar diupayakan. Perlu mendapat perhatian khusus bila wanita berusia 45 – 55 tahun ditemukan tumor adneksa. Disertai rasa nyeri dan adanya getah vagina yang semula kekuning-kuningan kemudian bercampur darah, perlu dicurigai kemungkinan adanya tumor ganas tuba terutama pada nullipara atau primipara.

4.      Tumor jinak dan ganas pada uterus
a.       Tumor jinak
v  Ekto serviks
-          Kista sisa jaringan embrional : berasal dari saluran mesonefridikus wolffi terdapat pada dinding samping ekto serviks
-          Kista endometriosis : letaknya superfisial
-          Folikel atau kista nabothi : kista retensi kelenjar endo serviks, biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai penampilan servisitis, berwarna putih mengkilap berisi cairan mukus. Bila menjadi besar dapat menyebabkan perasaan nyeri.
-          Papiloma, seperti kondiloma akuminata, kebanyakan papiloma adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan
-          Hemangioma : jarang, biasanya terletak superfisial, dapat membesar pada waktu kehamilan.


v  Endo serviks
-          Polip : suatu adenoma maupun adenofibroma yang berasal dari selaput lendir endo serviks. Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari vulva. Polip berkembang karena pengaruh radang maupun virus.
v  Endometrium
-          Adenoma – adenofibroma : terdiri dari epitel endometrino dengan stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan hiperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna kemerah-merahan.
-          Mioma submokosum : dapat tumbuh dan keluar dari uterus menjadi mioma. Konsistensinya kenyal berwarna putih.
-          Polip placenta : berasal dari sisa placenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus. Polip placenta menyebabkan uterus mengalami subinvolusio yang menimbulkan pendarahan pada umumnya pengangkatan dengan cara kuretase.
b.      Tumor ganas
Tumor ganas korpus uteri dianggap primer jika berasal dari enmetrium atau miometrium. Jika terdapat proses di endometrium dan endoserviks dan tidak dapat dipastikan dari mana asalnya, maka dianggap sebagai tumor ganas serviks uteri bila hasil histologik menunjukkan jenis epidermoid.
Gambar klinik
-          Biasanya tersembunyi dan membahayakan, dalam banyak kejadian gejalanya dikaitkan dengan monopause limpa getah vagina kemerahan atau sesudah monopause. Rasa sakit dan perasaan rahim berkontraksi sering dikeluhkan.
5.      Tumor jinak dan ganas pada ovarium
a.       Tumor jinak : diantara tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan non neoplastik.
Diagnosis :
Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba sendiri. Jika tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan konsistensinya kistik.
Apabila sudah ditentukan bahwa tumor ovarium, maka perlu diketahui apakah bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik akibat peradangan umumnya adalah anamniesis menunjukkan gejala-gejala ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan tidak dapat digerakkan karena pelekatan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri.
Penanganannya :
Dapat dipakai sebagai prinsip bahwa tumor ovalium neoplastik memerlukan operasi dan tumor nenneoplastik tidak.

b.      Tumor ganas : merupakan 20% dari semua keganasan alat reproduksi wanita.
Patologi :
Tumor ganas merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang beranekaragam, dengan sifat-sifat histologis maupun biologis yang beranekaragam. Kira-kira 60% pada usia perimonopause, 30% dalam masa reproduksi dan 10% pada usia jauh lebih muda.
Tumor ganas ovarium menyebar secara limfogen ke kelenjar para norta, mediastinal dan supraklavikular, untuk seterusnya menyebar ke alat-alat yang lebih jauh, terutama paru-paru, hati dan otak. Opstruksi usus dan ureter merupakan masalah yang sering menyertai penderita tomur ganas ovarium.
Diagnosis :
Diagnosis didasarkan atas 3 gejala dan tanda yang biasanya muncul dalam perjalanan penyakit yang sudah agak lanjut :
a.       Gejala desakan
b.      Gejala determinasi/penyebaran
c.       Gejala hormonal
Terapi :
Untuk tumor ganas ovarium pembedahan merupakan pilihan utama pada tingkatan awal, meskipun pembedahan bukan semata-mata bukan tujuan pengobatan, penetapan tingkatan klinik penyakit yang akurat sewaktu pembedahan dan hasil histopatologi sangat penting untuk kelak melakukan penanganan yang adekuat 
Kesimpulan
Kanker payudara adalah pada jaringan payudara dan kanker paling umum diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinan lebih kecil dari 1 diantara 1.000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dianjurkan dengan  kemoterapi maupun radiasi.
Gejala-gejala kanker
-          Gejala-gejala kanker payudara dapat berupa benjolan
-          Puting susu kulit tertarik ke dalam yang berwarna merah muda/kecoklatan
-          Pendarahan pada puting susu
-          Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak pada lengan
-          Odema luas pada payudara
Tumor jinak dan ganas pada vulva, vagina, tuba, uterus, dan ovarium.
1.      Tumor jinak dan tumor ganas pada vulva
a.       Tumor jinak
-          Tumor kistik vulva terjadi akibat perlukaan terutama pada persalinan.
-          Tumor solid vulva terbagi atas 2 yaitu tumor epiter dan tumor jaringan
b.      Tumor ganas
2.      Tumor jinak dan tumor ganas pada vagina
a.       Tumor jinak
-          Tumor kista vagina
-          Tumor solid vagina
b.      Tumor ganas
3.      Tumor jinak dan tumor ganas pada tuba
4.      Tumor dan tumor ganas pada uterus
a.       Tumor jinak
-          Ekto serviks
-          Endo serviks
-          Endometrium
b.      Tumor ganas
5.      Tumor jinak dan ganas pada ovarium
a.       Tumor jinak : diantara tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan nonneoplastik
b.      Tumor ganas merupakan 20% dari semua keganasan alat reproduksi wanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar