Rabu, 27 Februari 2013

PERAWATAN LUKA JAHITAN PERINEUM


a.       Pengertian Perawatan Luka Perineum
Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004). Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2001). Jadi perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil ( Anonimity, 2009 ).
b.      Gangguan Integritas Kulit pada Proses Persalinan
1)      Episiotomi
Episiotomi adalah insisi pada perineum untuk memperbesar mulut vagina. Jenis episiotomi ditentukan berdasarkan tempat dan arah insisi antara lain :
a)      Episiotomi garis medial
Paling sering dilakukan. Episiotomi ini efektif, mudah diperbaiki, dan biasanya nyeri yang timbul lebih ringan. Kadang-kadang dapat terjadi perluasan melalui sfingter rectum (laserasi derajat ketiga ) atau bahkan ke kanal ani (laserasi derajat keempat ).
b)      Episiotomi mediolateral
Dilakukan pada persalinan dengan tindakan jika ada kemungkinan terjadi perluasan kearah posterior. Meskipun dengan demikian robekan derajat empat dapat dihindari, tetapi robekan derajat tiga dapat terjadi. Selain itu, Jika dibandingkan dengan episiotomi medial, kehilangan darah akan lebih banyak dan perbaikan lebih sulit serta lebih nyeri.
2)      Laserasi
a)      Laserasi Perineum (Robekan Perineum)
Robekan pada perineum terjadi pada hampir semua persalinan dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya, namun hal ini dapat dihindarkan atau dikurangi dengan jalan menjaga jangan sampai dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat.
Robekan perineum dapat di bagi 4 tingkat :
(1)        Tingkat 1 : Robekan hanya terjadi pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum.
(2)        Tingkat 2 : Robekan mengenai selaput lendir vagina dan otot perinel transversalis, tetapi tidak mengenai otot sfingter ani.
(3)        Tingkat 3 : Robekan mengenai perineum sampai dengan otot sfingter ani.
(4)        Tingkat 4 : Robekan mengenai perineum sampai dengan otot sfingter ani dan mukosa rectum
b)      Laserasi Vagina
c)      Laserasi Serviks (Cedera Serviks)
(Bobak dkk, 2004)
c.       Tujuan Perawatan Luka Perinium
1)      Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva, perineum, maupun di dalam uterus
2)      Untuk penyembuhan luka perinium (jahitan perineum)
3)      Untuk kebersihan perineum dan vulva
4)      Untuk mencegah infeksi seperti diuraikan diatas bahwa saat persalinan vulva merupakan pintu gerbang masuknya kuman-kuman. Bila daerah vulva dan perineum tidak bersih, mudah terjadi infeksi pada jahitan perineum saluran vagina dan uterus.
(Wahyu, 2011)
d.      Waktu Perawatan Luka perineum
1)      Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
2)      Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni pada rektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
3)      Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan (Wilujeng, 2011).



e.       Cara Perawatan Luka Perineum
Perawatan perineum dapat mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dengan cara menjaga kebersihan perineum caranya sebagai berikut:
1)      Persiapan :
a)      Siapkan air hangat
b)      Sabun dan washlap
c)      Handuk kering dan bersih
d)     Pembalut ganti yang secukupnya
e)      Celana dalam yang bersih
2)      Cara merawatnya :
a)      Lepas semua pembalut dan cebok dari arah depan ke belakang
b)      Washlap dibasahi dan buat busa sabun lalu gosokkan perlahan washlap yang sudah ada busa sabun tersebut ke seluruh lokasi luka jahitan. Jangan takut dengan rasa nyeri, bila tidak dibersihkan dengan benar maka darah kotor akan menempel pada luka jahittan dan menjadi tempat kuman berkembang biak.
c)      Bilas dengan air hangat dan ulangi sekali lagi sampai yakin bahwa luka benar – benar bersih. Bila perlu lihat dengan cermin kecil.
d)     Setelah luka bersih boleh berendam dalam air hangat dengan menggunakan tempat rendam khusus. Atau bila tidak bisa melakukan perendaman dengan air hangat cukup di siram dengan air hangat.
e)      Kenakan pembalut baru yang bersih dan nyaman dan celana dalam yang bersih dari bahan katun. Jangan mengenakan celana dalam yang bisa menimbulkan reaksi alergi.
f)       Segera mengganti pembalut jika terasa darah penuh, semakin bersih luka jahitan maka akan semakin cepat sembuh dan kering.
g)      Konsumsi makanan bergizi dan berprotein tinggi agar luka jahitan cepat sembuh. Makanan berprotein ini bisa diperoleh dari telur, ikan, ayam dan daging, tahu, tempe. Jangan pantang makanan, ibu boleh makan semua makanan kecuali  bila ada riwayat alergi.
h)      Luka tidak perlu dikompres obat antiseptik cair tanpa seizin dokter atau bidan.
3)      Lamanya jahitan mengering
Luka jahitan rata-rata akan kering dan baik dalam waktu kurang dari satu minggu. Bila keluar darah kotor bau busuk dari jalan lahir, ibu panas, dan luka jahitan bengkak kemerahan terasa sangat nyeri atau luka jahitan bernanah.
Ada beberapa catatan yang perlu diketahui:
a)      Luka jahitan terasa sedikit nyeri
Jangan cemas, rasa nyeri ini akibat terputusnya jaringan syaraf dan jaringan otot , namun semakin sering di gerakkan maka nyeri akan berkurang. Bila ibu hanya berbaring terus menerus dan takut bergerak karena nyeri akan menghambat proses penyembuhan. Sirkulasi darah pada luka menjadi tidak lancar.
b)      Luka terlihat sedikit bengkak dan merah
Pada proses penyembuhan luka tubuh secara alami akan memproduksi zat – zat yang merupakan reaksi perlawanan terhadap kuman. Sehingga dalam proses penyembuhan luka kadang terjadi sedikit pembengkakan dan kemerahan. Asalkan luka bersih ibu tak perlu cemas. Bengkak dan merah ini bersifat sementara.
Beberapa keluarga masih ada yang menganjurkan untuk mengurangi minum air putih agar jahitan cepat kering. Hal ini sama sekali tidak dibenarkan. Justru ibu harus minum yang banyak, minimal 8 gelas sehari untuk memperlancar buang air kecil, mengganti cairan tubuh yang hilang dan memperlancar proses pengeluaran ASI.