Kamis, 23 Februari 2012

DIARE

1.1.       Definisi Diare
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt, 2002).
Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi lebih dari dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari 14 hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali atau dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat atau keras.

1.2.       Penyebab
Menurut Dr. Haikin Racmat, MSc., penyebab diare dapat diklasifikasikan menjadi enam golongan :
1.      Infeksi yang disebabkan bakteri, virus dan parasit
2.      Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi
3.      Alergi
4.      Keracunan bahan kimia atau racun yang terkadang dalam makanan
5.      Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun
6.      Penyebab lain
Direktur Pemberantasan Penyakit menular Langsung (PPML), Ditjen Pemberantasan Penyakit menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Depkes yang sering ditemukan dilapangan adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan. Setelah melalui pemeriksaan laboratorium, sumber penularannya berasal dari makanan atau minuman yang tercemar virus. Konkretnya, kasus diare berkaitan dengan masalah lingkungan dan perilaku. Perubahan dari musim kemarau ke musim penghujan yang menimbulkan banjir, kurangnya sarana air bersih, dan kondisi lingkungan yang kurang bersih menyebabkan meningkatnya kasus diare. Fakta yang ada menunjukkan sebagian besar pasien ternyata tinggal di kawasan kurang bersih dan tidak sehat.
Saat persediaan air bersih sangat terbatas, orang lantas menggunakan air sungai yang jelas-jelas kotor oleh limbah. Bahkan menjadi tempat buang air besar. Jelas airnya tak bisa digunakan. Jangan heran kalau kemudian penderita diare sangat banyak karena menggunakan air yang sudah tercemar oleh kuman maupun zat kimia yang meracuni tubuh. Masalah perilaku juga bisa menyebabkan seseorang mengalami diare. Misalnya, mongkonsumsi makanan atau minuman yang tidak bersih, sudah tercemar, dan mengandung bibit penyakit. Jika daya tahan tubuh ternyata lemah, alhasil terjadilah diare.

1.3.       Pencegahan Diare
Diare termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting disease). Meskipun demikian, jangan remehkan diare karena dapat mengancam jiwa. Dua pembunuh terbesar anak-anak balita (bawah lima tahun) adalah diare dan radang paru-paru.
Pencegahan yang dapat kita lakukan adalah dengan mengusahakan lingkungan yang bersih dan sehat, yaitu :
1.      Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
2.      Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan
3.      Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di lingkungan tempat tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih, bersih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
4.      Tutup makanan dan minuman yang tersedia di meja
5.      Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan muka.
6.      Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarang tempat. Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah
7.      Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat dilingkungan tempat tinggal, seperti air bersih dan jamban (juga jamban tetangga) dengan air atau sumber sedikitnya 10 meter agar air tidak terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa menggunakan air bersih untuk kebersihan sehari-hari, untuk memasak, mandi dan sebagainya.

1.4.       Cara Penularan
Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makanan atau air minum yang terkontaminasi tinja atau muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.
Selain itu penyakit diare juga ditularkan melalui :
·         Pemakaian botol susu yang tidak bersih (pada bayi)
·         Menggunakan sumber air yang tercemar
·         Buang air besar di sembarang tempat
·         Pencemaran makanan oleh serangga (lalat, kecoa, dll) atau oleh tangan yang kotor

1.5.       Pengobatan
Nafrialdi menjelaskan, bahwa diare sebenarnya dapat terjadi karena beberapa sebab, seperti peradangan usus, akibat cholera, disentri, terserang bakteri dan virus penyakit.
Faktor penyebab selanjutnya karacunan makanan, dan tidak tahan terhadap makanan tertentu seperti susu yang mengandung lemak dan lactosa. Dari sinilah kita mengenal sebuah kelainan lactose intolerance sebuah kondisi dimana lactase, sebuah enzim dalam tubuh diperlukan untuk mencrna laktiosa, salah satu kandungan pada susu dan produk turunannya, sehingga ujung-ujungnya dapat menyebabkan diare. Untuk yang terakhir apabila seorang menggunakan antibiotika yang berlebihan dan dalam rentang waktu yang lama, antibiotik bisa saja membunuh bakteri baik usus, sehingga rentan terkenan kuman penyakit yang mudah memicu terjadinya diare.
Cara tepat untuk mengatasi diare amat diperlukan karena dapat mencegah dehidrasi dan mengurangi frekuensi diare, seperti salah satunya dengan cairan rehidrasi dan obat antidiare. Nah, bahan aktif yang baik digunakan untuk obat antidiare antara lain attapulgiite dan pectin, misalnya seperti yang dikandung oleh entrostop.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


3.1.            Kesimpulan
Sekitar 80% kematian karena diare terjadi pada anak dibawah 2 tahun. Diare merupakan salah satu faktor penyebab kematian kedua terbesar pada balita, nomer 3 bagi bayi, serta nomor 5 bagi semua umur.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3 lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt, 2002).

3.2.            Saran
Berdasarkan data-data diatas,maka perlu untuk membahas mengenai persoalan penyakit diare sebagai penyumbang penyebab tertinggi kedua kematian anak, sehingga semua pihak dapat mengupoayakan strategi dalam rangka mengurangi kematian anak akibat diare demi peningkatan kualitas anak.

BAB IV
PENUTUP


Demikianlah makalah tentang penyakit diare kami buat, dalam makalah ini terdapat penyebab penyakit tersebut dan penularan sampai cara penanggulangannya. Makalah ini dibuat untuk menjadi pengingat kita tentang kebersihan diri dan lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA

·         http://www.medicastore.com/
·         Mansjoer, Arif dkk.2000. Kapita Selekta Edisi jilid 4. Jakarta : media Aescalapius FKUI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar