Tidak selamanya diare itu
buruk. Sebenarnya diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan racun dari
dalam tubuh. Racun yang dihasilkan oleh virus, bakteri, parasit dan sebagainya
akan dibuang keluar bersama dengan tinja yang encer.
Kehilangan cairan tubuh
yang mengandung elektrolit penting adalah penyebab kematian pada penderita
diare. �Kondisi yang disebut dehidrasi ini berbahaya karena dapat menimbulkan
gangguan irama jantung dan menurunkan kesadaran pasien. Jangan anggap remeh,
kalau tidak diatasi bisa menimbulkan kematian,� jelas dr. Ari Fahrial Syam,
Sp.PD, KGEH, MMB
Sebagian
besar diare akut (diare mendadak) pada anak dapat disembuhkan hanya dengan
pemberian cairan dan meneruskan pemberian makanan saja. Oleh sebab itu, inti
dari pengobatan diare adalah memberikan cairan untuk menghindari terjadi
dehidrasi.
�Prinsip pengobatan diare
adalah mencegah dehidrasi dengan pemberian oralit (rehidrasi) dan mengatasi
penyebab diare, � ungkap dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH, MMB. Diare dapat
disebabkan oleh banyak faktor seperti salah makan, bakteri, parasit, sampai
radang. Pengobatan yang diberikan harus disesuaikan dengan klinis pasien.
Upaya yang dilakukan agar ibu mempunyai sikap
yang positif tentang diare yaitu dengan pemberian KIE pada ibu khususnya
tentang dampak dari penyakit diare, pelatihan bagi tenaga kesehatan dan kader
masyarakat tentang cara mencegah dan menanggulangi diare melalui kegiatan di
posyandu, PKK, arisan dan pertemuan didesa dengan menyebarkan leaflet
Obat diare dibagi menjadi
tiga, pertama kemoterapeutika yang memberantas penyebab diare .seperti bakteri
atau parasit, obstipansia untuk menghilangkan gejala diare dan spasmolitik yang
membantu menghilangkan kejang perut yang tidak menyenangkan.
Sebaiknya jangan
mengkonsumsi golongan kemoterapeutika tanpa resep dokter. Dokter akan
menentukan obat yang disesuaikan dengan penyebab diarenya misal bakteri,
parasit. Pemberian kemoterapeutika memiliki efek samping dan sebaiknya diminum
sesuai petunjuk dokter
Sebenarnya usus besar tidak
hanya mengeluarkan air secara berlebihan tapi juga elektrolit. Kehilangan
cairan dan elektrolit melalui diare ini kemudian dapat menimbulkan dehidrasi.
Dehidrasi inilah yang mengancam jiwa penderita diare.
Penggolongan
Obat Diare
A. Kemoterapeutika
untuk terapi kausal yaitu memberantas bakteri penyebab diare seperti
antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazolidon.
1. Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut.
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut.
2. Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen (luka di bagian perut), sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi.
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen (luka di bagian perut), sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi.
3. Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.
Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.
Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.
4. Dioctahedral
smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.
B. Obstipansia
untuk terapi simtomatis (menghilangkan gejala) yang dapat menghentikan diare
dengan beberapa cara:
1. Zat
penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air
dan elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin (difenoksilatdan
loperamida), antokolinergik (atropine, ekstrak belladonna)
2. Adstringensia
yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak (tannin) dan
tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium.
3. Adsorbensia,
misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya dapat menyerap (adsorpsi)
zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau yang adakalanya
berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk di sini adalah juga musilago
zat-zat lendir yang menutupi selaput lendir usus dan luka-lukanya dengan suatu
lapisan pelindung seperti kaolin, pektin (suatu karbohidrat yang terdapat
antara lain sdalam buah apel) dan garam-garam bismuth serta alumunium.
Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang
seringkali mengakibatkan nyeri perut pada diare antara lain papaverin dan
oksifenonium
Tidak ada komentar:
Posting Komentar