a. Pengertian
masa remaja
Berdasarkan kronologis dan
berbagai kepentingan terdapat berbagai definisi tentang remaja yaitu sebagai
berikut:
1) Menurut E.L.Kelly remaja adalah masa ketika seorang individu mempersiapkan
diri memasuk masa dewasa.
2) Menurut Diknas, anak dianggap remaja apabila sudah berusia 18 tahun, yang
sesuai dengan saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).
3) Menurut WHO, anak dikatakan remaja apabila telah mencapai usia 10-18 tahun
(Nirwana,
2011:20).
Pengertian remaja menurut
beberapa pengertian di atas yaitu anak yang telah mencapai usia 10-18 tahun dan
mampu mempersiapkan diri memasuki masa dewasa.
b. Masa Remaja dan Perkembangannya
Dalam perkembangan
kepribadian remaja mempunyai arti yang khusus, dan masa remaja mempunyai tempat
yang tidak jelas dalam rangkaian perkembangan seseorang.
Remaja ada di atara golongan
aanak dan dewasa. Remaja masih belum mampu untuk menguasai fungsi-funfsi fisik
maupun psikisnya. Ditinjau dari segi tersebut, maka mereka masih dalam golongan
kanak-kanak, mereka harus bisa menemukan menemukan tempat dalam masyarakat.
Remaja ada dalam tempat
marjinal (Lewin,1939). Berhubung ada bermacam-macam syarat untuk dikatakan
sebagai dewasa, maka akan lebih muda jika di masukkan sebagai kategori anak
dari pada dewasa. Meskipun begitu, kedudukan dan staus remaja berbeda dengan
anak-anak. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau
peraliahan karena masa remaja belum memperoleh status orang dewasa tetapi,
tidak lagi menyandang status kanak-kanak. Maka dengan inilah ,asa remaja
disebut dengan masa marjinal.
Ausubel (1965) menyebut
status orang dewasa sebagai status primer, artinya status itu diperoleh
berdasarkan kemampuan dan usaha sendiri. Status anak adalah status yang
diperoleh (devided), artinya tergantung dari pada apa yang diberikan oleh orang
tuanya (dalam masyarakat). Remaja ada dalam status Interim sebagai akibat
daripada posisi yang diberikan orang tua dan sebagian diperoleh melalui usaha sendiri
yang selanjutnya memberikan prestise tertentu padanya. Status interim
berhubungan dengan masa peralihan yang timbul setelah pemasakan seksual
(puberitas). Masa peralihan tersebut diperluas untuk mempelajari remaja mampu
memikul tanggung jawab nanti dalam masa dewasanya. (Nirwana, 2011:21-23)
c. Fase-fase
Masa Remaja
1) Masa Pra-Pubertas (12-13 tahun)
Masa ini disebut juga masa pueral,
yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja. Pada anak perempuan, masa ini
lebih singkat dibandingkan dengan anak laki-laki.pada masa ini terjadi
perubahan yang besar pada remaja, yaitu menigkatnya hormon seksualitas dan
mulai berkembangnya organ-organ seksual serta organ reproduksi remaja.
2) Masa Pubertas (14-16 tahun)
Masa ini disebut juga dengan masa remaja awal, dimana perkembangan
fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa memang bukan
anak-anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sengat labil akibat dari
perkembangan hormon-hormon seksualnya yng begitu pesat. Keinginan seksualnya
jga semakin kuat.pada remaja wanita ditandai dengan datangnya menstruasi yang
pertama, sedang pada remaja laki-laki ditandai dengan mimpi basah yang pertama.
3) Masa Akhir Pubrtas (17-18 tahun)
Pada masa ini,remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan
baik, akan dapat menerima kodratnya, baik sebagai wanita ataupun sebagi
laki-laki. Mereka juga bangga karena tubuh mereka dianggap menentukan harga
diri mereka.
4) Periode Remaja Adolesensi (19-21 tahun)
Pada periode ini, umumnya remaja sudah mencapai kematangan yang
sempurna segi fisik, emosi, maupun psikisnya. Mereka akan mempelajari berbagai
macam hal yang abstrak dan mulai memperjuangkan suatu idealisme yang didapat
dipikiran mereka.
(Nirwana,
2011:28)
d. Karakteristik Perubahan Fisik Remaja
Bila membicarakan perubahan
fisik remaja, maka tidak akan lepas dari karakteristik fisik remaja, perubahan
hormonal remaja, masa kematangan seksual dan reaksi terhadap menarche.
Perubahan fisik remaja yaitu terjadi perubahan secara biologis.
1) Karakteristi Perubahan Fisik Remaja Wanita
a) Pertumbuhan
payudara pada usia 3-7 tahun
b) Pertumbuhan
rambut kemaluan pada usia 7-14 tahun
c) Pertumbuhan
badan/tubuh 9,5-14,5 tahun
d) Pertumbuhan
bulu ketiak 1-2 tahun setelah tumbuh rambut pubis (pubic hair).
2) Karakteristik Perubahan Fisik Remaja
Laki-laki
a) Pertumbuhan
testis, kantong skorotum pada usia
10-13,5 tahun
b) Pertumbuhan
rambut kemaluan pada usia 10-15 tahun
c) Pertumbuhan
badan/tumbuh 10,5-16 tahun
d) Pertumbuhan
penis, kelenjar prostate, vesika
seminalis pada usia 11-14,5 tahun
e) Ejakulasi
pertama dengan mengeluarkan semen kira-kira 1 tahun setelah pertumbuhan penis
f) Pertumbuhan
rambut wajah dan bulu ketiak kira-kira 2 tahun setelah tampak rambut kemaluan
(Nirwana,
2011:30)
e. Ciri-ciri Seks Primer
Pada remaja laki-laki,
pertumbuhan cirri-ciri seks primer ditandai dengan sangat cepatna pertumbuhan testis, yaitu pada tahun pertama dan
tahun kedua. Kemudian tumbuh secara lambat, dan mencapai ukuran matangnya pada
usia 20-21 tahun. Setelah testis mulai tumbuh, penis mulai panjang, pembuluh
mani dan kelenjar prostat semakin membesar. Matangnya organ-organ seks tersebut
menyebabkan terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki.
Pada remaja wanita,
kematangan organ-organ seksnya ditandai dengan berkembangnya rahim, vagina, dan
ovarium (indung telur secara cepat). Ovarium menghasilkan ovum (telur) dan mengeluarkan
hormon-hormon yang dibutuhkan untuk kehamilan, menstruasi dan perkembangan seks
sekundr. Pada masa ini terjadi menarche.
f. Ciri-ciri
Seks Sekunder
1) Pada Wanita
a) Tumbuh
rambut pubis disekitar kemaluan dan ketiak
b) Bertambah
besar buah dada
c) Bertambah
besarnya panggul
d) Kulit
halus
e) Suara
melengking tinggi
2) Pada Pria
a) Tumbuh
rambut pubis disekitar kemalian dan ketiak
b) Tumbuhnya
jakun
c) Terjadinya
perubahan suara yang menjadi lebih berat
d) Tumbuh
kuis, jenggot, jambung, dan bulu dada
e) Bentuk
tubuh segitiga bidang (atletis)
g. Faktor-Faktor
Penyebab Terjadinya Masalah pada Remaja
1) Adana
perubahan-perubahan biologis dan psikologis yang sangat pesat pada remaja
menimbulkan dorongan tertentu yang sifatnya sangat kompleks.
2) Orang
tua dan pendidik kurang siap untuk memberikan informasi yang benar dan tepat
waktu karena ketidaktahuannya.
3) Perbaikan
gizi yang menyebabkan menarche
menjadi lebih dini dan masih banyaknya kawin muda
4) Membaiknya
sarana komunikasi dan trasportasi akibat kemajuan teknologi, menyebabkan
membanjirnya arus informasi dari luar yang sulit diseleksi.
5) Kurangnya
pemanfaatan penggunaan sarana untuk menyalurkan gejolak remaja. Perlu
penyaluran bakat dan minat sebagai subtitusi yang bernilai positif ke arah
perkembangan keterampilan, yang mengandung unsur kecepatan dan kekuatan,
seperti berolahraga
(Nirwana, 2011:32)